
BERITAKINI talentafmnews.com Lombok Tengah – Tudingan Angkasa Pura “menbuat gaduh” kembali muncul dari Ketua Umum Aliansi Rakyat Menggugat Nusa Tenggara Barat (ALARM-NTB).
Ketua ALARM NTB, Lalu Hizzi secara tertulis pada kamis 1/4/2021 kepada Radio Talenta Lombok menyampaikan, tuduhan itu berdasar pada sikap otoritas Bandara Wilayah IV Angkasapura I tidak mau mengembalikan eksistensi nama BIL Bandara Internasional Lombok.
Hal itu lanjut Lalu Hizzi, terbukti secara administratif kalau BIL sudah berubah menjadi BIZAM, sementara secara defakto fisik plang nama bandara masih tetap BIL atau LIA. Kondisi ini dibiarkan berlarut-larut dan tetap akan menjadi potensi konflik ditengah masyarakat
Diakui Lalu Hizzi, surat terakhir Angkasapura untuk sosialisasi pembangunan perpanjangan landasan pacu/runway BIL, dengan nomor: AP.I. 523 / TU.02/ 2021/ GM.LOP tertanggal 30 Maret yang ditandatangani oleh GM AP I BIL, Nugroho Jati.
Surat tersebut lanjut Lalu Hizzi, kemudian dilayangkan ke beberapa tokoh masyarakat desa lingkar bandara dan menyebul Bandar Udara Zaenuddin Abdul Madjid. Sontak surat tersebut menuai pro kontra dan mendapatkan kritikan dengan kata-kata cadas
” Ya melalui saya beberapa tokoh lingkar BIL meminta saya untuk mempertanyakan soal ini, bahkan ada yang sampai berkata-kata kasar dan menghujat Bupati,Wakil Bupati dan DPR, serta tokoh-tokoh agama di Lombok Tengah ini,”ujar Lalu Hizzi.
Menurut Hizzi, pembiaran konflik perubahan nama bandara di Lombok, merupakan bukti bahwa pemerintah gagal dan tidak serius menciptakan kondusifitas daerah.
“pemerintah hari ini sukses memelihara potensi konflik, ini bagai api dalam sekam, soal perubahan nama bandara ini cepat atau lambat menimbulkan persoalan keamanan yang besar”. Tutupnya.
Sementara itu pihak Bandara Internasional Lombok melalui Arif Haryanto selaku Stakeholder Relation Manager, saat dikomfirmasi Talentafm via WA-nya menyatakan, tidak memberikan tanggapan.