BERITAKINI talentafmnews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Tengah, kamis 12/11/2020 memberikan penjelasan kepada massa FWLT, KJLT dan LSM Gempar saat kedua organisasi itu mendemo KPU.
Demo itu sendiri dilakukan massa aksi, buntut dari dugaan pelarangan liputan debat yang dilakukan oleh KPU.
Mereka mempertanyakan, kenapa saat debat itu KPU melarang wartawan untuk masuk ke ruangan debat untuk melakukan peliputan tanpa adanya fasilitas yang bisa diakses untuk melakukan peliputan debat tersebut.
Ketua KPU Lombok Tengah, Lalu Darmawan saat secara langsung menemui massa aksi menyampaikan, sesuai PKPU nomor 06 tahun 2020 pasal 59 tentang debat publik pilkada bisa diselenggarakan dengan bekerjasama baik dengan pihak lembaga penyiaran publik atau lembaga penyiaran swasta yang disiarkan secara langsung atau siaran tunda.
Kemudian pelaksanaan debat tersebut bisa dilaksanakan di studio stasiun televisi yang dimaksud atau ditempat lain yang memadai. Dari hasil pantauan, tidak satupun studio televisi di lombok yang layak sebagai lokasi debat.
“Maka karena itulah kami mengadakan debat di salah satu hotel convention di Praya Lombok Tengaj dan kami telah memilih menyiarkanya secara langsung,”jelasnya.
Lalu Darmawan menegaskan, pihaknya sama sekali tidak ada niatan untuk menghalang-halangi wartawan untuk melakukan peliputan jalanya debat tersebut.
Adapun soal undangan lanjut Lalu Darmawan, sesuai PKPU hanya dihadiri oleh 4 element antara lain, pasangan calon, tim kampanye, Komisioner KPU dan Bawaslu.
“Dalam catatan KPU, setiap rangkaian kegiatan KPU selalu melibatkan media. Tetapi dalam debat ini, dijelaskan begitu detail baik di PKPU dan Pedoman Teknis Pelaksanaan Debat,”jelasnya.
Selain itu lanjut Lalu Darmawan, pihaknya juga telah meng-iklankan kegiatan debat tersebut di media-media yang dipegang oleh para wartawan sebelum hari H palaksanaan debat dilakukan agar seluruh masyarakat mengetahui kapan dan di televisi mana debat tersebut ditayangkan.
Sementara itu, terkait dengan usulan dan saran yang disampaikan rekan-rekan jurnalis, akan dipertimbangkan untuk dilaksanakan pada debat berikutnya.