BERITAKINI talentafmnews.com – Sesuai namanya, MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) wadah pecahkan berbagai persoalan sesuai dengan tugas dan fungsi pokok Kepala Sekolah itu sendiri. Demikian disampaikan Bupati Lombok Tengah, HM.Suhaili,FT.SH, kamis 12/12/2019 saat acara pengukuhan pengurus MKKS periode 2019-2022 di SMPN 3 Semoyang Praya Timur Lombok Tengah NTB.
“Kegiatan ini sesungguhnya lounching penyelenggaran komitmen, bagaimana agar forum ini jadi wadah pecahkan bernagai persoalan terkait dengan tupoksi-nya,”kata Bupati.
Melalui organisasi yang dikukuhkan itu, Bupati berharap agar kedepan, kepentingan umum lebih dikedepankan dibanding dengan kepentingan pribadi atau kelompok.
“Terkadang sering lebih mengedepankan hak, kewajiban justeru sering dibelakangkan malah dilupakan,”imbuhnya.
Selain itu lanjut Bupati, dengan berbagai perkembangan zaman di era melineal 4.0, maka tantangan membangun manusia seutuhnya semakin kompleks dan semakin berat. Untuk itu, Kepala Sekolah dan tenaga pendidik harus terus meningkatkan kemampuanya dengan ilmu pengetahuan kekinian.
“Kepala Sekolah dan guru yang merupakan orang tua dari anak-anak kita sebagai tongkat estapet pembangunan daerah, nusa dan bangsa, harus semakin memahami modernisasi. Peran pendidikan dan pengajaran harus ditingkatkan,”tandasnya.
“Orang tua di rumah, lebih kepada orang tua jasmani. Sememtara Kasek dan para guru lebih kepada orang tua rohani. Saat anak-anak kita tidur masih tenang kita, saat disekolah masih bisa diawasi, tapi saat dia pulang sekolah lalu mereka tidak pulang ke rumah, ini yang berbahaya,”ujarnya.
Melihat arah pendidikan dalam kepemimpinan Menteri Pendidikan yang baru, Ujian Nasional akan dihilangkan dan diganti dengan asisment saat siswa kelas 2 tentang bagaimana pelayanan pendidikan disekolah tersebut.
“Apalagi fokus Bapak Presiden Jokowi, bagaimana membangun mental, itulah tantangan kita. Pengaruh diluar lingkugan itu yang sangat dahsyat. Anak-anak SD dan SMP sudah mengenal namanya narkoba. Di lombok tengah sudah ada yang ditemukan,”lirih Bupati.
Para penjahat narkoba itu imbuh Bupati, tampaknya ingin membangun pasar di Lombok Tengah. Ini terlihat dengan adanya kejadian pemgungkapan kasus narkoba oleh polisi hingga ke desa-desa. Berbagai cara dilakukan para penjahat narkoba, mulai dari memberikan secara gratis dan bahkan memasukkanya ke makanan-makanan.
Kasus narkoba itu, termasuk salah satu tantangan bagi para pelaku pendidikan di Lombok Tengah. Salah satu caranya, bagaimana agar anak-anak sekolah betah di sekolah dengan membuat suasana sekolah senyaman mungkin.
“Tetapi melihat kondisi seperti di SMPN 3 Mujur ini saja seperti ini, saya yakin kendalanya adalah air. Tadi saat tiba disini, saya berfikir, ada tidak toilet disini,”ucap Bupati.
Melihat kondisi itu dan bila kendalanya adalah persoalan air, Bupati meminta kepada Kadis Pendidikan, bagaimana agar sekolah-sekolah yang terkendala persoalan air harus memiliki sumur bor. (tim)