Home / Peristiwa / Derita Korban Gempa Di Hunian Sementara Yang Dibangun Sendiri, Mereka Tak Paham Bantuan Rekening Apalagi Rumah Risa Dan Lainya

Derita Korban Gempa Di Hunian Sementara Yang Dibangun Sendiri, Mereka Tak Paham Bantuan Rekening Apalagi Rumah Risa Dan Lainya

BERITAKINI talentafmnews.com – Beginilah derita korban gempa di hunian sementara yang dibangun sendiri dari bahan seadanya. Yang aneh, mereka tidak paham dengan bantuan melalui rekening dan bantuan hunian sementara dari pemerintah.

Salah seorang warga korban gempa, Sudawati 32 tahun warga Dusun Sembaro Desa Segarakaton Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara (KLU), jumat 25/1/2019 menuturkan, seperti itulah kondisi tempat tinggalnya sejak dibangun beberapa bulan silam.

Tempat tinggal yang tak selayaknya disebut tempat tinggal itu, dibangun beberapa minggu setelah gempa besar merobohkan rumahnya dan ribuan rumah lainya di Lombok.

“Setelah tidak tahan lagi di pengungsian, kami dan ratusan warga lainya waktu itu kembali ke kampung masing-masing dan membangun tempat tinggal seadanya seperti ini dari bahan seadanya,”tuturnya.

Dalam kondisi lelah dengan fisikis yang sudah letih, saat itu dirinya bersama puluhan warga membangun tempat tinggal itu tanpa memikirkan posisinya yang ternyata berada didataran rendah, akibatnya saat hujan mengguyur, air masuk menggenangi lantai tempat tinggal.

“Atap bantuan berupa terpal dulu itu, sekarang kondisinya sudah robek. Saat hujan maka tak mampu lagi membendung derasnya air hujan. Basahlah kami semua dan akhirnya pasrah menunggu hujan dan berteduh sana sini seadanya,”tuturnya.

Ditanya soal bantuan dari pemerintah Rp.10 juta hingga Rp.50 juta melalui rekening, Sudawati dan puluhan warga lainya ternyata tidak paham dengan hal tersebut. Mereka rata-rata mengaku tidak tahu dengan adanya bantuan seperti itu. Begitu juga tentang rumah Risa dan lainya mereka tak paham.

Melihat kondisi itu, Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) NTB, seperti namanya peka melihat situasi tersebut dan segera  melakukan tindakan dengan memberikan bantuan. Bantuan itu berupa Seng untuk sekedar memperbaiki Hunian Sementara (Huntara) warga.

“Untuk sementara, kami baru bisa membagikan bantuan berupa Seng untuk bahan atap. Bagi masyarakat yang terpenting atap, kalau dinding bisa dari apapun,”kata Koordinator Pekka NTB, Sitti Zamraini Alauthi pada Sabtu 26/1/2019 via WA kepada Talentafm.

Bantuan Seng antara 4 sampai 6 lembar per Kepala Keluarga (KK) itu diberikan kepada puluhan warga yang ada di Dusun Krakas , Sembaro, Pakpak Desa Segarakaton. Kemudian puluhan warga di Dusun Luk Desa Sambik Bangkol yang semuanya di KLU. Sementara di kecamatan Gangga telah dibagikan Seng untuk 60 KK dan di Tanjung 35 KK.

“Baik di  KLU, di Lobar  kecamatan Lingsar pun yangg sidah roboh rumahnya kondisinya sama. Sudah lelah juga masyarakat, tidak ada rekening yang mereka terima. Di Lingsar, sudah hujan sejak agustus 2018, terpal yang kami bagikan pun pada awal gempa sudah retak dan robek,”ungkap koordinator Pekka NTB ini.

Yang aneh, rata-rata warga yang hingga saat ini masih tinggal di Huntara buatan sendiri itu, tidak tahu dengan adanya bantuan dari pemerintah antara Rp.5 juta hingga Rp.50 juta melalui rekening Bank. Warga juga tidak tahu dengan rumah Risa dan lainya.

“Entahlah, sampai kapan warga korban gempa itu akan terus hidup seperti itu. Sepertinya, hanya Allah SWT yang bisa memastikanya, yah mungkin hanya sebuah keajaiban yang bisa hentikan derita mereka,”tutup Reni, sapaan akrab Sitti Zamraini Alauthi. ( red)

About Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *