BERITAKINI, Talentafmnews.com – Puluhan Masyarakat Lombok Tengah yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menolak (GERAM) Pergantian Nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi ZAMIA (Zainudin Abdul Majid Internatioan Airport) rabu 18/12/2019 mendatangi Kantor Bupati Lombok Tengah.
Kedatangan mereka, untuk melakukan Hearing terkait undangan rapat oleh PJ. Sekda NTB untuk membahas keputusan Menteri Perhubungan nomor 1421 tahun 2018 tentang perubahan nama bandara kepada sejumlah pihak di Lombok Tengah.
Dalam penyampaiannnya L. Hizzi selaku ketua umum GERAM menyatakan tetap istiqomah menolak pergantian nama bandara dan mengajak para pihak yang sebelumnya ikut menolak agar tetap konsisten.
“Petisi yang sudah ditandatangani dan jempol darah menjadi semangat kita untuk BIL harga mati.” tegas L. Hizzi di ruang rapat Kantor Bupati Loteng.
Anggota Geram lainya, Selamat Riadi atau sering di panggil Rebe yang juga dapat kesempatan berbicara, mengingatkan akan polemik yang berkepanjangan akan terjadi jika tiba tiba Bupati menghadiri undangan Sekda NTB dan setuju pergantian nama bandara mengingat sebelumnya menolak.
“Silahkan hadiri namun sampaikan keadaan masyarakat Lombok Tengah yang menolak, dan jika pergantian dilakukan dengan cara yang benar tunjukan ke kami.” ungkap Rebe.
Menanggapi hal itu, Wabup Loteng Haji Lalu Pathul Bahri, S.Ip yang menerima hearing dari GERAM mengatakan, ada beberapa syarat yang menurutnya harus terpenuhi sebelum nama bandara itu dirubah.
Antara lain, harus ada prsetujuan DPRD setempat, harus ada surat tidak keberatan masyarakat dll.Akan tetapi kalo hal itu dipaksakan Pemprov NTB , Wabup menyatakan dirinya tidak berani mengambil sikap.
“Saya atas nama pemerintah daerah Lombok Tengah, lebih menjaga kondusipitas.” jelas wabup loteng. (Adit Al Farabi)