BERITAKINI talentafmnews.com The Mandalika – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, pastikan kualitas telekomunikasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah NTB.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menkominfo RI, Johnny G Plate kepada sejumlah wartawan pada Kamis 24/9/2020 di Hotel Novotel Lombok disela sela kunjungan kerjanya ke Kawasan The Mandalika tersebut.
Menkominfo lebih jauh menyampaikan, dimasa pandemi covid-19 ini optimisme untuk membangun harus terus dibangkitkan. Apalagi shoutcast Indonesia yang berhasil membangun fasilitas internasional nerupakan etalase tersendiri bagi Indonesia dikancah dunia.
Untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) KEK Mandalika lanjut Menkominfo Road Map-nya sudah jelas. Dimana untuk KEK The Mandalika sudah dibangun BTS aktif sebanyak 6 unit dan sampai akhir tahun 2020 ini akan dibangun hingga 9 unit BTS aktif yang akan dibangun oleh Kominfo disamping akan dibangun juga oleh operator celuler jaringan broadban , 4G , fiber optik dan jaringan satelit untuk mendukung kwalitas komunikasi di KEK tersebut.
“Di KEK Mandalika ini terdiri dari beberapa bagian spot-spot pariwisata yang masuk dalam kawasan termasuk kawasan sirkuit mottoGP dan lainya. Sedangkan blank spot yang berada diluar kawasan, masuk dalam Road Map tahun 2021-2022,”kata Menkominfo.
Untuk NTB sendiri lanjut Menkominfo ada 71 wilayah blankspot desa. Dari 71 blank spot tersebu 1 masuk wilayah non 3T dan 70 masuk 3T. Dari 70 blankspot desa GT itu akan dibangun tahun 2021 35 desa dan tahun 2022 35 desa. Sementara 1 wilayah desa yang non 3T akan dibangun oleh operator celuler, sehingga pada tahun 2022 seluruh wilayah blankspot itu akan memiliki jaringan 4G.
Berikut link video wawancara dengan Menkominfo RI Johnny G Plate di Hotel Novotel Lombok:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4544644718942016&id=100001895997082
Untuk diketahui, dalam kunjungan kerjanya ke NTB, Menkominfo Pimpin Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Mandalika.
Rapat kerja tersebut, dalam rangka memimpin Rapat Koordinasi Pembangunan
Infrastruktur Telekomunikasi di Wilayah Pariwisata Superprioritas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rapat Koordinasi turut dihadiri oleh Gubernur NTB, para bupati dan pejabat pemerintah daerah yang bertujuan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan percepatan pembangunan Infrastruktur dalam rangka percepatan transformasi digital nasional menuju Indonesia Maju.
Sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, akselerasi transformasi digital telah menjadi agenda besar nasional yang perlu diimplementasikan sesegera mungkin melalui lima fokus utama, yakni:
(1) percepatan perluasan akses dan peningkatan pembangunan infrastruktur
digital;
(2) pembuatan peta jalan transformasi digital di sektor strategis;
(3) percepatan integrasi pusat data nasional;
(4) penyiapan sumber daya manusia atau talenta digital; serta
(5) percepatan penyiapan hal-hal yang terkait regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan.
Lebih lanjut, dengan adanya pandemi COVID-19, akselerasi transformasi digital menjadi salah satu hal yang krusial dan mendesak untuk diselesaikan, mengingat teknologi dan ruang digital dapat menjadi solusi untuk keluar dari masa yang sulit seperti saat ini.
Menteri Johnny menyampaikan bahwa program dan pendekatan Kementerian Kominfo dalam upaya akselerasi transformasi digital sudah sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh
Presiden Joko Widodo.
“Kementerian Kominfo secara serius terus mengupayakan percepatan transformasi digital Indonesia melalui empat pendekatan,” kata Menteri Johnny G. Plate.
“Pertama, penyelesaian pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika yang merata dan berkualitas. Kedua, pengembangan dan adopsi teknologi baru untuk membangun ekosistem
digital yang terintegrasi dan aman. Ketiga, pengembangan SDM atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai serta berkelanjutan. Keempat, penuntasan legislasi primer bidan telekomunikasi, informatika, dan pelindungan data yang diikuti penguatan kolaborasi Internasional di bidang ekonomi digital dan arus data lintas negara.” lanjutnya.
Prasarana Telekomunikasi Handal untuk Wilayah Pariwisata Superprioritas
Menteri Johnny menyatakan saat ini terdapat 12.548 desa di Indonesia yang belum terjangkau oleh sinyal 4G. Dari angka tersebut, terdapat 70 desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) juga 1 desa non-3T yang berada di wilayah NTB.
Kondisi demikian merupakan salah satu target yang akan diselesaikan oleh Kementerian Kominfo dalam upaya percepatan transformasi digital
nasional, khususnya untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang prima diseluruh penjuru Nusantara.
Menurut Menteri Johnny, layanan telekomunikasi yang prima juga perlu didukung oleh prasarana telekomunikasi yang handal. Hal ini menjadi semakin penting bagi wilayah-wilayah tujuan
pariwisata superprioritas, seperti daerah Mandalika yang ada di NTB.
“Kominfo tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan komitmen dan sinergi yang harmonis dengan Pemprov NTB dan Pemkab-Pemkab di NTB ini agar pembangunan base tranceiver station (BTS) dan layanan akses Internet gratis berjalan lancar serta tepat guna dan tepat sasaran,” tegas Menteri Johnny.
”Apalagi Mandalika di NTB telah ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata superprioritas yang tentunya harus didukung dengan prasarana internet dan telekomunikasi yang handal,” tambahnya.
Infrastruktur Internet untuk Layanan Publik di NTB Dalam kesempatan yang sama, Anang Latif selaku Direktur Utama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo, menyampaikan bahwa saat ini jumlah akses internet on air yang dibangun di Provinsi NTB sudah mencapai 473 titik lokasi. Jumlah ini merupakan 6,18%
dari seluruh akses internet yang dibangun oleh BAKTI secara nasional, dan merupakan angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan persentase daerah lainnya.
“Kategori terbanyak penempatan akses internet BAKTI Kominfo di NTB adalah di lokasi-lokasi pendidikan (52,64%),
disusul oleh kantor pemerintahan (28,12%), pelayanan kesehatan (8,67%), pusat kegiatan masyarakat (7,40%), lokasi wisata (1,48%), dan sisanya tersebar di lokasi publik, layanan usaha, dan pertahanan keamanan,” rincinya.
Menurut Anang Latif, hingga akhir tahun 2020 jumlah BTS dengan layanan 4G yang akan terbangun (on air) di wilayah NTB ialah sebanyak 55 titik lokasi. Dari angka tersebut, 52 titik lokasi di antaranya sudah terbangun layanan 4G (On Air).
Sementara 3 titik lokasi lainnya yang merupakan bagian dari Destinasi Super Prioritas Mandalika, masih dalam proses implementasi dan direncanakan akan terbangun BTS dengan layanan 4G (On Air) pada minggu ke-3 bulan Oktober 2020.
Lebih lanjut, BAKTI Kominfo juga telah menyiapkan cetak biru pembangunan akses internet di wilayah NTB pada tahun 2021. Cetak biru tersebut merencanakan penambahan layanan di 35 titik lokasi, sehingga total BTS di area NTB hingga akhir tahun 2021 ialah sebanyak 90 titik lokasi.
Daerah-daerah yang direncanakan mendapat tambahan alokasi layanan pada tahun 2021 adalah Kabupaten Bima (8 lokasi), Kabupaten Dompu (8 lokasi), dan Kabupaten Sumbawa (19 lokasi).
Perlu diketahui bahwa BTS ialah salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi.
BTS berfungsi untuk memancarkan juga menerima jaringan seluler di suatu cakupan
wilayah. Biasanya, BTS dapat ditemukan dalam bentuk menara stasiun pemancar.