BERITAKINI talentafmnews.com – Harapan masyarakat akan kerja Panitia Khusus ( Pansus ) Covid 19 DPRD Lombok Tengah (Loteng) tinggal isapan jempol saja, pasalnya Pansus tersebut tidak menghasilkan apa-apa, malah sudah bubar di tengah jalan, unsur pimpinanya-pun ada yang mundur.
Direktur Lombok Update, Lembaga Pemerhati Kebijakan Publik, M.Samsul Qomar S.Sos pada selasa 29/12/2020 kepada radio talentafm secara tertulis menyampaikan, hal tersebut preseden buruk bagi kinerja anggota dewan.
“Ini sejarah kelam, kok bisa pansus bubar jalan dan tidak ada hasilnya , malu saya baca beritanya,”ujarnya.
Semestinya, apapun keadaannya pansus yang tadinya bertujuan untuk membuka tanda tanya masyarakat akan penggunaan dana Covid 19 kemana arahnya dan untuk apa saja puluhan miliar APBD Loteng kandas dan mubazir.
“Kalau melihat siapa yang salah, tentu semua pansus itu salah, karena mereka gagal menyelesaikan tugas dan membawa aspirasi masyarakat terkait soal Covid 19 di Loteng,”imbuhnya.
MSQ sapaan akrab pria yang juga Ketua PP Loteng ini, juga pertanyakan alasan salah satu pimpinan Pansus yakni Lege Warman justeru mundur dari Pansus tersebut.
“Sikap pimpinan pansus yang mundur di tengah jalan juga kita pertanyakan. Karena pak Lege Warman itu tidak pernah menjelaskan kenapa dia mundur karena apa dan bagaiamana, rakyat diajak main teka teki dan tebak tebakan. Sikap ini tidak elok dan memalukan jika tidak di buka ke publik,”tandas MSQ.
Jika Legewarman tak mau jujur, pihaknya mendorong ketua Pansus Suhaimi SH untuk membeberkan, kenapa pansus ini sampai bubar jalan dan tidak ada hasilnya.
“Padahal kita menunggu dengan harapan bisa membuka tabir gelap pengunaan puluhan miliar uang rakyat,”
“Jika kemudian rakyat saat ini membangun opini sendiri atas kinerja pansus maka saya tidak salahkan karena mereka tidak puas dengan kinerja wakil mereka di DPRD Loteng,”tambahnya.
Dengan kejadian ini lanjut MSQ, pasti akan ada dugaan macam-macam ditengah masyarakat. Sebuah spekulasi publik yang merasa di bohongi okeh statemen Legewarman dan kawan-kawan sebelum pansus terbentuk.
“Ingat sekali kita , bagaimana pak lege berapi api untuk membentuk pansus. Mungkin niatnya baik, tapi ketika sudah berjalan bisa saja niatnya berubah atau ada ‘kecelakaan’ di tengah jalan, jadi kayak lagu ini ‘kau yang mulai kau yang mengakhiri,”ungkap MSQ.
Harusnya lanjut MSQ, secara gentelman Lege harus membuka, ada apa sebenarnya?Jangan setelah paripurna kemudian dia mengolok pansus yang dia inisiasi sendiri dengan sindiran lucu dan lainnya.
“Semoga tidak ada lagi pansus yang berakhir tragis begini kedepan. Lebih baik jangan sedikit-sedikit buat pansus, tapi tidak serius. Ini kan saman dengan ‘Pe Ha Pein rakyat saja,”pungkas MSQ.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Wakil Ketua Pansus Pengawasan Penanggulangan Covid-19 DPRD Lombok Tengah, Lege Warman via WA kepada radio talentafm menyatakan, terkait pernyataan MSQ yang mempertanyakan alasan dirinya mundur dari pansus sudah ia jelaskan.
“Bahkan saat itu tiang (saya-sasak red) langsung konfrensi pers. saya kira jelas semuanya dulu,”kata anggota DPRD dari Fraksi PBB ini.
Legewarman menjelaskan, dirinya keluar dari Pansus, karena pihaknya tidak mau kerja Pansus diintervensi oleh siapapun.
“Tapi ternyata itu terjadi. Dan setahu saya, setelah tiang mundur dari pansus tidak pernah ada lagi kegiatan pansus, bahkan sampai paripurna kemarin,”imbuh Ketua PBB Lombok Tengah.
Legewarman juga sangat menyayangkan hal tersebut. Padahal setelah pembahasan APBD Perubahan 2020, masih menyisakan dana BTT Rp.21miliar untuk penanganan covid 19 sampai bulan desember 2020.
“Bisa saja teman-teman pansus mengawal penggunaan anggaran tersebut,”tutup Legewarman.