
BERITAKINI talentafmnews.com – Pembangunan Sirkuit MottoGP di Mandalika Kuta Pujut Lombok Tengah NTB, sesuai dengan jadwal. Tidak ada kendala berarti, apalagi indikasi untuk gagal.
Bupati Lombok Tengah, HM.Suhaili,FT.SH kepada radio Talentafm, sabtu 21/3/2020 ditemui di Pendopo Bupati setempat menyampaikan, dalam rapat jarak jauh dengan presiden beberapa waktu lalu, Menkokemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi fokus perhatian yang segera diselesaikan.
Antara lain hal tersebut lanjut Bupati, terkait dengan pembebasan lahan jalur Bypass BIL-Kuta Mandalika sepanjang 17.5 Kilo Meter sebagai salah satu pendukung utama MottoGP.
Berikutnya disampaikan soal pembangunan Rumah Sakit Internasional yang saat ini anggaran pembangunanya sudah ada walau lokasi pembangunanya kemumgkinan akan pindah yang sudah dikomunikasikan dengan KarangnTaruna Kecamatan Pujut.
“Kemudian disampaikan juga soal adanya lahan sekitar 3 hektar di lahan sirkuit MottoGP yang disampaikan juga oleh ITDC kalau sudah menemukan formula penyelesaianya,”kata Bupati.
Formula penyelesaian lahan itu lanjut Bupati, berupa adanya warga yang siap untuk melakukan tukar guling secara keseluruhan, ada yang meminta tukar guling setengah dan adapula yang meminta dibayar keseluruhan yang semuanya saat ini sedang dalam proses.
“Sesungguhnya tidak ada masalah. Tidak ada satu kalimatpun yang terucap dalam rapat nyaris ditunda. Tidak ada. Itu uang membuat saya sedikit marah, tidak ada korelasinya dengan persoalan tanah,”tandas Bupati.
Kaitanya dengan hal itu lanjut Ketua DPD II Golkar NTB ini, tidak ada sedikitpun maksud pemerintah untuk menzolimi masyarakat. Semua dilakukan justeru untuk kepentingan bersama seluruh masyarakat.
“Kita ini negara hukum. Kalau kita menzolimi masyarakat, sudah banyak buktinya pemerintah kalah dalam hukum bila pemerintah zolim kepada masyarakatnya. Kan tidak jarang pemerintah kalah berperkara dengan masyarakat,”ungkap Bupati.
Total lahan yang saat ini masih dalam proses pembebasan lahan, selain sekiar 3 hektar lebih dilahan MottpGP lanjut Bupati, ada sekitar 7 hektar yang masuk dalam KEK yang juga sedang dalam proses pembebasan sehingga total sekitar 10 hektar.
“Jadi semua proses jalan terus. Dan ini negosiasi terus, bentuk apa negosiasi ini adalah bentuk pengakuan hak masyarakat oleh pemerintah. Dan pemerintah itu harus bertindak bijak sesuai dengan aturan hukum yang ada,”terang Bupati.
Dan perlu diingat lanjut Bupati, jalan yang dibangun untuk sirkuit MottoGP itu merupakan jalan umum biasa yang bisa dipergunakan untuk ajang MottoGP. Bila event MottoGP tidak ada maka akan dibuka untuk dipergunakan seperti biasa oleh maayarakat umum dan masuk dalam undang-undang no 2 tahun 2012.
Progres pembangunan jalan MottoGP itu lanjut Bupati berjalan dengan baik. 180 Kepala Keluarga (KK) yang tadinya masih tinggal dilahan itu berangsur-angsur sudah mulai keluar dari lahan seiring berjalanan proses pembangunan.
“Sekarang kan sudah mulai groundbreaking, pemerataan dan yang lainya. Konstruksi pengaspalan mungkin paling tidak akan dimulai Juni 2020 ini.
Masa uji coba full sirkuit MottoGP itu ungkap Bupati, akan dimulai pada bulan Maret 2021. Saat itu seluruh pemain MottoGP akan berlaga layaknya sperti pertandingan namun tanpa penonton. Barulah pertandingan sesungguhnya dengan fuul penonton pada bulan Oktober 2021.
Untuk itu lanjut Bupati, memohon agar semua pihak mendukung, karena itu bukan pencitraan pemerintah apalagi pencitraan dirinya sebagai Bupati. Walau pada pemilukada misalnya, Wabup ikut namun tetap saja bukan pencitraan untuk Wabup.
“Kelebihanya dan mamfaat MottoGP ini tetap kita dan masyarakat daerah ini. Siapapun yang akan menjadi Bupati. Kalau Pak Ahmad Ziadi atau yang lain yang akan jadi Bupati nanti, apa dia ndak untung juga. Untuk itu, mari semua kita mendukung ini,”tandas Bupati.HM.Suhaili,FT.SH.