Home / Peristiwa / Pengakuan Pembunuh: Bila Mau Memadu Kasih Akan Dikasi Uang Plus Rokok

Pengakuan Pembunuh: Bila Mau Memadu Kasih Akan Dikasi Uang Plus Rokok

BERITAKINI talentafmnews.com Lombok Tengah – Bila mau memadu kasih dengan korban, maka akan diberikan uang dan rokok. Demikian pengakuan salah satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Bujak Kecamatan Batukliang Lombok Tengah.

Pengakuan tersebut disampaikan pelaku berinisial IB 20 tahun warga Desa Aikmual Kecamatan Praya Lombok Tengah, pada kamis 4/2/2021, kepada sejumlah wartawan dalam jumpa pers yang digelar oleh pihak kepolisian resor Lombok Tengah di Media Centre Mapolres setempat.

IB mengaku kalau korban (Almarhum Awan Hamzah) ada rasa kepada dirinya dan korban dalam sebuah kesempatan, telah mengungkapkan perasaan sukanya tersebut.

“Korban itu bencong. Dia sukai saya, kalau saya mau, dia mau kasi uang dan rokok,”tuturnya.

Saat ditegaskan wartawan, mau apa? IB menjawab; kalau dirinya mau memadu kasih alias bercinta dengan korban.

Walau IB mengaku menolak untuk bercinta (sodomi) dengan korban, namun ia kesal dengan tingkah laku pelaku yang ternyata tidak hanya umbar janji dengan dirinya, korban ternyata menjalin hubungan juga dengan pelaku FA 18 tahun warga Desa Jago Kecamatan Praya yang juga sahabatnya.

“Kami kesal dengan korban atas tingkah lakunya itu. Maka malam itu secara spontan kami berniat membunuhnya,”ujarnya.

“Tapi sekarang saya sangat menyesal,”lirih IB

Sementara itu, Kasat Reskrim Mapolres Lombok Tengah, AKP I Putu Agus Indra Permana dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, antara korban dan pelaku teranyata sudah saling mengenal bahkan bisa dibilang sudah berteman lama.

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi ketika korban, Awan Hamzah 30 tahun warga Paok Lumbuk Dusun Batu Lumbung Desa Bujak itu, meminta tolong kepada para pelaku untuk membeli bahan-bahan kue untuk dibawa ke rumahnya.

Para pelaku berinisial IB 20 tahun warga Desa Aikmual dan FA warga Desa Jago yang kedua desa tersebut masuk ke wilayah kecamatan Praya Lombok Tengah, kemudian membeli bahan-bahan kue dan satu set pisau cutter disebuah mini market.

“Setelah membeli barang-barang kebutuhan untuk membuat kue tersebut, kedua pelaku kemudian menuju ke rumah korban di Desa Bujak,”tutur Kasat.

Sesampai di rumah korban pada selasa malam 2/2/2021 itu, kedua pelaku dan korban kemudian membuat kue. Dan sembari menunggu adonan kue tersebut mateng, mereka bertiga mengisinya dengan minum-minuman keras hingga kue yang dibuatpun disantap bersama-sama.

Hingga sekitar pukul 23.00 Wita, korban merebahkan badanya disalah satu sudut ruangan rumah, saat itulah pelaku IB kemudian memberikan kode kepada pelaku FA untuk memulai aksinya untuk membunuh korban yang ternyata telah diniatkan untuk menguasai harta korban.

“Pelaku IB yang merupakan aktor intlektual dan sekaligus eksekutor, memberikan kode kepada pelaku FA untuk memegangi kaki korban saat tertidur tersebut. Saat itulah pelaku IB menghabisi korban,”kata Kasat.

Diketahui bahwa pelaku IB menggorok leher korban dengan pisau cutter yang dibelinya disebuah mini markert bersama dengan bahan-bahan kue tersebut.

Setelah korban tak berdaya, para pelaku kemudian mengambil sejumlah harta milik korban mulai dari uang, handpone hingga sebuah sepeda motor scoopy warna merah milik korban dan kemudian malam itu juga kabur meninggalkan TKP.

Setelah peristiwa itu terjadi, belum 1×24 jam, pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut setelah menemukan sebuah slip pembelian belanja pada sebuah mini market di praya.
Dari slip kwitansi belanja inilah, para pelaku terungkap dan kemudian ditangkap polisi.

Setelah kasus tersebut terungkap, sejumlah misteri yang kini menjadi tanda tanya menyeruak ke publik. Diantaranya, kenapa korban yang seorang laki-laki itu harus menyuruh temanya ke rumahnya untuk menbuat kue?

Kasat Reskrim sejauh ini belum bisa memberikan jawaban terkait dengan hal tersebut. Apakah korban adalah lelaki sejati atau mengidap kelainan atau berkepribadian ganda (Bencong/Homo).

“Hanya ahli yang bisa menjawab hal itu. Namun yang pasti korban kerap membuat kue dan keseharianya memang berdagang,”jelas Kasat.

Yang menjadi misteri berikutnya, saat olah TKP pihak kepolisian menemukan Kondom, dimana sejauh ini belum diketahui siapa pemilik kondom tersebut dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan.

“Namun motif sementara yang kita dapatkan, para pelaku berencana membunuh korban agar bisa menguasa hartanya,”tandas Kasat.

About Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *