BERITAKINI talentafmnews.com – Pengiriman pasokan Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Tanaga Uap (PLTU) Jeranjang di NTB, memang sengaja dilakukan dengan dua cara. Demikian disampaikan Manager PLTU Jeranjang OMU, Melky Victor Borsalino pada Jumat 5/6/2020 dalam pernyataan tertulisnya kepada radio talentafm Lombok.
Sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang pembangkitan listrik dan terbesar di Indonesia, PT Indonesia Power mempunyai tiga kategori unit, yaitu Power Generation Unit (PGU), Operation and Maintenance Services Unit (OMU) dan Power Generation and O&M Services Unit (POMU) yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
“Tak terkecuali di pulau Lombok,”katanya.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang lanjut Melky Victor Borsalino, salah satu pembangkit yang menjadi andalan untuk memperkuat Sistem Kelistrikan Lombok.
“Saat ini, PLTU Jeranjang mengoperasikan dua mesin berkapasitas masing-masing 25 MW. Dengan total daya sebesar 50 MW, PLTU Jeranjang memikul 14,1% dari beban siang pada sistem Lombok,”imbuh Melky sapaan akrab Manager PLTU Jeranjang ini.
Terlihat dari besaran komposisi tersebut tandas Melky, maka PLTU Jeranjang OMU berperan sebagai backbone kelistrikan Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya pulau Lombok.
Guna menjaga kontinuitas pasokan listrik di Pulau Lombok dan sebagai upaya untuk memproduksi listrik dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan solar lanjut Melky, maka terkait dengan pengiriman batubara untuk kebutuhan operasi PLTU Jeranjang, hal tersebut memang dilakukan dengan dua cara.
“Dua cara itu yaitu, dengan memaksimalkan penggunaan dermaga atau jetty yang telah terbangun di lokasi PLTU Jeranjang dan juga melalui jalan darat melalui Pelabuhan Lembar,”terang Melky mengkomfirmasi pemberitaan sebelumnya yang menyatakan adanya temuan dugaan sejumlah kenjanggalan pada operasioanal PLTU Jeranjang tersebut.
Semuanya lanjut Melky, tentu berharap agar PLTU Jeranjang dapat beroperasi secara kontinu. Apabila tidak memasuki masa pemeliharaan,ataupun ada gangguan yang tidak diharapkan terjadi, PLTU Jeranjang akan terus menyuplai listrik untuk masyarakat Lombok, sisamping pembangkit solar yang berfungsi sebagai backup jika sewaktu-waktu terjadi gangguan atau pemeliharaan di PLTU Jeranjang, untuk menghindari pemadaman disistem Lombok.
“Banyak hal tentunya yang menjadi tantangan kami dalam kegiatan operasional PLTU Jeranjang. Berkat dukungan dari masyarakat dan juga stakeholder, seluruh tantangan tersebut dapat kami atasi,”sambungnya.
Oleh karena itu lanjut Melky, pihaknya menyamapikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya bagi berbagai pihak yang telah bersinergi dan telah memberikan dukungan kepada PLTU Jeranjang selama ini.
“Kedepannya, tentu kami akan selalu memerlukan dukungan dari seluruh pihak untuk menjaga kontinuitas pasokan listrik di Lombok.” pungkas Melky menutup pernyataan tertulisnya menanggapi pemberitaan tentang laporan Lombok Global Institut (Logis) atas dugaan sejumlah penyimpangan dan dugaan korupsi ratusan miliar pada PLTU Jeranjang tersebut ke Mapolda NTB.
BACA JUGA:
LOGIS Laporkan Dugaan Korupsi Ratusan Miliar Di PLTU Jerangjang Ke Mapolda NTB