BERITAKINI talentafmnews.com – Persiapan Musorkab Koni Lombok Tengah NTB, terus dimatangkan. Beberapa cabor yang sudah berakhir masa baktinya mulai berbenah.
Plt. Ketua Koni Loteng, M.Samsul Qomar S.Sos pada selasa 26/1/2021 secara tertulis kepada radio talentafm menyampaikan, pihaknya sudah menghadiri musyawarah cabang muathay dan POBSI.
Dimana sesuai AD/ART KONI, wajib ada dan mengeluarkan rekomendasi terkait SK masing-masing cabor.
“Sayangnya, ada beberapa cabor yang seolah-olah menghindar dari KONI. Mereka melaksanakan musyawarah tidak sesuai dengan aturan yang ada dan tidak melibatkan KONI secara langsung maupun tidak langsung,”ungkapnya.
“Sebenarnya kita senang cabor bisa berdiri sendiri tapi setiap alur itu ada aturannya tidak bisa kita main sama aturan sendiri,”imbuh MSQ, sapaan akrab pria yang juga Ketua MPC PP Loteng ini.
Cabor yang tidak mendapatkan rekomendasi dari KONI, praktis tidak bisa mengikuti Musorkab nanti karena sudah melanggar Aturan yang baku.
“Aturannya sudah ada, jadi baiknya kawan-kawan cabor tertib andiminstasi untuk kebaikan kita semua,”katanya mengingatkan.
Ditanya Cabor mana saja yang belum mendapatkan Rekomendasi KONI, MSQ mejelaskan bahwa Voley dan Futsal belum mendapatkan rekomendasi dimaksud.
“Kita masih belum mengeluarkan rekomendasi untuk 2 Cabor ini. Saya hari ini dikontak sama Ketua terpilih Muathay untuk menyampaikan permohonan rekomendasi, sore ini saya terima di sekretariat,”imbuhnya.
Setelah Rekom KONI keluar lanjut MSQ, maka Cabor yang bersangkutan akan menyampaikan struktur kepengurusan ke Pengprov dan oleh pemprov masing masing cabor SK di terbitkan.
“Itu alur dan prosesnya,”tandas MSQ.
MSQ mencontohkan, Biliard begitu Muscab langsung minta rekom dan langsung pengukuhan. Tidak apa acaranya sederhana yang penting dari pengprov dan KONI hadir.
“Saya saja dulu waktu jadi ketua Panjat Tebing juga begitu. Karena memang aturannya sudah baku,”tandasnya lagi.
Untuk itu pihaknya minta semua cabor mentaati aturan yang ada dan menjalankan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Tidak akan mempersulit, kalau sudah sesuai ya kita jalan kita gass agar olahraga kita semakin baik kedepan,”ujarnya.
Pembenahan administrasi ini lanjut MSQ, penting dilakukan untuk mendapatkan kwalitas kepemimpinan dan ke depan tidak ada lagi cabor yang tidak jelas administrasinya.
Selain hal tadi , KONI juga menyarankan agar tidak terjadi double jabatan, ada satu orang jadi pengurus di 2-3 cabor.
“Apa tidak ada orang lain dan gimana dia membagi diri, kan tidak masuk akal sehat saya itu,”ungkapnya.
Untuk itu MSQ, mengajak semua mulai menjadikan KONI sebagai organisasi yang profesional dan contoh tertib administratif.
“Kita mulai dari sekarang mumpung pandemi, kegiatan dikurangi yang ramai-ramai. Kita benahi internal, kita perkuat kekeluargaan dan keakraban untuk kemajuan bersama,”imbaunya.
Pihaknya lanjut MSQ, sudah menyampaikan Bupati terpilih LPB bahwa KONI ingin menjadikan Loteng Wajib Olahraga untuk anak usia sekolah, agar pencarian bakat dan minat olaraga kita semakin mudah di dapat.
“Beliau (LPB) setuju. Jadi kita akan action setelah pelantikan nanti,”pungkas MSQ.