BERITAKINI talentafmnews.com, LOMBOK TENGAH – Signal Hajjah Lale Prayatni, untuk ikut dalam Pilkada Bupati terpancar kuat dari Gedeng Gede Desa Puyung Kecamatan Jonggat Lombok Tengah (Loteng) NTB.
Kuatnya signal itu, terpancar setelah sejumlah tokoh datang ke Kediaman Hajjah Lale Prayatni merupakan Istri Sekda NTB, Drs. HL.Gita Aryadi. Kediaman HL.Gita Aryadi yang dikenal dipanggil Mamiq Gite yang terletak di Desa Puyung sendiri, disebut warga Bale Beleq atau bahasa sasak halusnya Gedeng Gede.
“Saat ini Kantor Bupati Lombok Tengah berada di Puyung, bisa jadi ini adalah salah pertanda alam bahwa pemimpin berikutnya tokoh puyung sendiri,”kata Inaq Saodah pada acara Ngopi Bareng Lintas Komunitas di Gedeng Gede Puyung tersebut.
Seperti diketahui lanjut Inaq Saodah, beberapa bakal calon Bupati perempuan di pilkada NTB serentak telah bermunculan misalnya Selly, Novi, Dinda dan berikutnya Lale. Kemunculan mereka akan memberi nuansa politik yang sangat berbeda.
Lebih lanjut Inaq Saodah mengatakan, dengan majunya kaum feminin seperti halnya Lale Prayitni di Pilkada Loteng, akan memberi motivasi tersendiri bagi kaum ibu dan perempuan milenial khususnya di Loteng.
“Bu Lale yang saat ini menjabat asisten II Lobar saya kira sangat mumpuni didunia birokrasi, menjadi spirit tersendiri juga bagi pembangunan SDM perempuan ke depan khususnya di Loteng,” imbuhnya.
Inaq Saodah sangat berharap lahir sosok perempuan pendobrak untuk kepemimpinan masa depan Lombok Tengah.
“Saatnya kaum perempuan maju dan memimpin Lombok Tengah, saya sangat berharap bu Lale satu-satunya pemimpin perempuan yang mampu membuka tabir kepemimpinan di Lombok tengah, saya akan berjuang habis untuk bu Lale, saya yakin ia mampu membawa perubahan,” tandasnya.
Sementara itu, Hajjah Lale Prayatni sendiri meyakini kesejajaran kaum perempuan dengan kaum pria telah lama terjadi. Adanya kampanye-kampanye kesetaraan gender mampu melahirkan beberapa pemimpin perempuan yang telah banyak menorehkan prestasinya dalam memimpin, misalnya Wagub NTB Rohmi Djalillah, Risma Walikota Surabaya dan banyak lagi yang lain.
Sepanjang perjalanan politik Pilkada Loteng, tak sekalipun pernah dipimpin perempuan. Narasi politik daerah ini tidak berlebihan dianggap terlalu maskulin.
“Atas dasar itulah kenapa saya bertekad maju dalam gelanggang politik daerah ini,” bakal calon Bupati Loteng Hj. Lale Prayatni seraya mengatakan dirinya siap mengundurkan diri dari dunia birokrat bila semua sudah jelas.
Ia mengakui saat ini masih menjajaki beberapa partai selain PKS yang sudah mengusung dirinya berpasangan dengan kader PKS yakni Uhibbussa’adi.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Loteng, M. Fihiruddin, S.Pd, mengatakan, kehadirannya di kediaman Lale tidak lebih untuk saling menjajaki.
“Partai kami Dinamis walaupun sebelumnya DPC Hanura Loteng juga telah menjajaki pasangan Dwi-normal, namun ada tenggat waktu untuk Dwi-Normal menyelesaikan pesoalan koalisi paratai besar, bila hal itu tidak dipenuhi sampai tenggat waktu yang ditentukan, maka bukan tak mungkin kita akan usung balon lain,” kata M.Fihirudin.
Dalam acara yang dikemas Ngopi Bareng itupun, muncul kemungkinan sejumlah partai yang digadang-gadang sebagai kendaraan Hajjah Lale Prayatni maju dalam Pilkada Lombok Tengah selain PKS dan Hanura, diantaranya: Golkar, Gerindra dan partai lainya.
Klarifikasi Redaksi:
Sebagian isi berita diatas, telah kami edit. Terutama dalam penyebutan nama Lale Kuning. Lale Kuning orang yang berbeda dengan Hajjah Lale Prayatni. Dan yang akan maju dalam Pilkada Loteng yang dimaksud dalam berita diatas adalah Hajjah Lale Prayatni. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut.