Home / Peristiwa / Usai Demo, FKD Laporkan Gempar – Gempar Laporkan FKD

Usai Demo, FKD Laporkan Gempar – Gempar Laporkan FKD

Ketua FKD Loteng dan Gempar NTB, berpapasan di Pintu Sat Reskrim Mapolres Loteng, setelah sempat bersalaman, berpose seperti dalam poto ini, namun proses saling lapor jalan terus

BERITAKINI talentafmnews.com – Usai melakukan aksi demo di Kantor Bupati setempat, Forum Kepala Desa (FKD) Lombok Tengah laporkan LSM Gempar NTB ke Polisi.

Begitu juga LSM Gempar NTB, usai demo di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lombok Tengah, melaporkan FKD ke Polisi.

FKD Lombok Tengah, melaporkan LSM Gempar NTB dengan tuduhan tindak pidana pencemaran nama baik dan provokatif terhadap desa se-Lombok Tengah melalui Media Sosial salah satunya Whatsap Group.

Kalimat yang dinilai sebagai perilaku tindak pidana oleh FKD tersebut, yakni pernyataan LSM Gempar yang mengatakan: “Ganyang kades nakal karena Kades bukan raja kecil”

Selain itu ada kalimat penghinaan yang diduga dilakukan oknum LSM Gempar NTB yang menyebut Kades Loteng ***(salah satu nama binatang dalam bahasa sasak-red)

Dimana laporan yang diawali Surat Aduan tersebut, ditandatangani oleh Ketua FKD Lombok Tengah, Suasto HD Armi.

Sekretaris FKD Kecamatan Batukliang, Lalu Ali Junaidi usai mendampingi Ketua FKD Lombok Tengah melakukan proses pelaporan di Mapolres Lombok Tengah, rabu 8/12/2021 ditemui Talentafm menyampaikan, pelaporan itu dilakukan karena telah menyinggung seluruh Kades, kecuali personal tidak masalah.

“Saya juga adalah sahabat dari Saudara Hamzan, saya adalah saudara, namun ini terkait nama lembaga kami sebagai Kepala Desa yang disinggung,”katanya.

Apa lagi kata yang dipilih jelas Lalu Ali Junaidi yang juga Kades Barabali ini, kata “ganyang” yang menurutnya kata itu hanya digunakan dizaman Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Saya kalau mau diganyang ini, sangat miris atau persis seperti PKI atau sangat-sangat hina,”ucapnya.

Lalu Ali Junaidi menambahkan, kalau dirinya sebagai Kades sangat menghargai Hamzan Halilintar selaku Ketua Umum Gempar NTB, bahkan dalam sebuah kegiatan bersama rela berkoban.

Selain itu, Kepala Desa Batujai Kecamatan Praya Barat, Alwan Wijaya ditempat yang sama menyatakan, pihaknya sangat menghargai keberadaan LSM yang ada saat ini.

Kalau ada LSM yang sama-sama benar-benar mau membangun desa, dia malah sangat ingin untuk bekerjasama dengan sebaik-baiknya.

“Kami siap menjadi mitra, bahkan siap menganggarkan kegiatan pembangunan bersama kalau memang benar mau membantu dalam membangun desa,”katanya.

Sementara itu, LSM Gempar NTB melaporkan FKD dengan tuduhan pengancaman yang diduga dilakukan oleh sejumlah nama oknum Kades yang tergabung dalam FKD Lombok Tengah.

Adapum kalimat-kalimat tendesius yang diduga berbau pengancaman tersebut menurut Gempar NTB antara lain; “Keluar kamu Hamzan Halilintar, saya cincang kamu di sini,”.

Menurut LSM Gempar, kalimat-kalimat yang dilontarkan saa pihaknya sedang menyampaikan pendapat di DPMD tersebut, membuat pengurus dan anggota serta aktivis lain yang ikut dalam aksi tersebut merasa sangat tidak nyaman dan terancam jiwanya.

Apa lagi masa FKD yang membawa serta anggota BKD jumlahnya diperkirakan lebih dari 200 orang dan semua itu telah tertuang dalam Surat Aduan LSM Gempar NTB yang ditandatangani oleh Ketua Umum, Hamzan Halilintar.

Adapun Gempar NTB, didampingi melakukan proses pelaporan tersebut oleh Ketua Lidik NTB, Sahabudin yang dikenal dengan nama Citung dan Ketua GMPRI NTB, Lalu Iqra Afiddin.

Saat prosesi pelaporan kedua belah pihak yang saling lapor tersebut sedang berlangsung,  kejadian tak disangka terjadi.

Ketua FKD Lombok Tengah, Suasto HD Amir bersama anggota FKD lainya, tiba-tiba keluar dari pintu Sat Reskrim Mapolres Lombok Tengah, usai melakukan pelaporan.

Sementara, Ketua Umum LSM Gempar NTB, Hamzan Halilintar bersama Sekjen Gempar , M. Subur dan pengurus lainya hendak masuk ke ruang Sat Reskrim untuk melakukan pelaporan.

Akhirnya, kedua belah pihak yang saling lapor itu berpapasan di pintu Sat Reskrim yang membuat merska  akhirnya ber salam-salaman. Dan bahkan sempat berfose bersama dan diabadikan kamera Talentafm.

Namun usai peristiwa tak terduga tersebut terjadi,  saling lapor terus berlanjut. Dan hanya tuhanlah yang akan tau ending-nya.

About Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *